Selasa, 22 Mei 2012

"Cerpen", created by Syezar Herdian (˘▿˘ʃƪ)

Mimpi Buruk
Entah mengapa hari itu terasa aneh. Tiba-tiba aku merasa aku berada di dalam mimpi burukku. Ini berawal sejak aku smp.
Pada saat itu aku dan teman-teman ku sedang berjalan-jalan di suatu tempat. Kita semua menemukan rumah yang bisa dibilang tidak angker tapi rumah itu cuma ada satu-satunya di daerah itu. Kita semua penasaran apa yang ada di dalam rumah itu. Kita semua memutuskan untuk memasuki rumah itu. Dengan ragu kita dkati rumah itu. Setelah kita di depan rumah itu, aku melihat rumah itu  sudah tua dan warnanya pun sudah pudar. Kita mendekati rumah pintu rumah itu. Saat kita mencoba membuka pintu itu, kita tidak bisa membuka walaupun itu dipaksa. Di situ terdapat bel tua, dengan iseng aku ketukan bel pintu itu dan tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya. Kita semua kaget dan hampir lari, tapi kita masih penasaran. Kita semua masuk kedalam. Kita melihat seperti seisi rumah itu dengan tatapan yang aneh. Aku mendengar kursi goyang. Aku kira rumah ini sudah tidak ada yang menempati. Ternyata kita melihat sesosok nenek yang sedang duduk di kursi goyang. Teman-temanku kaget dan ketakutan, akan tetapi aku tidak merasa takut. Dengan rasa tidak takut aku dekati saja nenek itu. Nenek itu menatapku dengan mata yang sudah layu. Aku tanya nenek itu
Aku : Nek, nenek tinggal di sini sendiri?                     
Nenek : iya, emang ada urusan apa anak muda seperti kamu datang ke rumah ini?
Aku : Cuma penasaran aja dan hanya sekedar tau. Aku pulang dlu ya nek
Nenek : Tunggu dulu, ini ada sesuatu buat kamu
Aku : (aku ambil benda tersebut lalu benda tesebut masuk dalam diriku)
Nenek : Kamu akan melewati saat-saat yang harus dihadapi kamu sendiri dengan diri sendiri dan dengan penuh keberanian. Kamu akan menghadapi mimpi burukmu                                                          

Aku langsung keluar dari rumah itu dan teman-temanku ikut denganku. Aku merasa ada yang aneh. Selang beberapa hari setelah hari itu. aku memimpikan mimpi burukku, aku merasa tidak tenang dengan itu. Setiap hari aku mulai gelisah dan merasa antara percaya dan tidak percaya dengan omongan nenek itu. Saat aku disekolah teman-temanku menanyakan tentang nenek tersebut, aku ceritakan tentang nenek itu. Teman-temanku tidak percaya dengan nenek tersebut. Aku jelasakan yang terjadi pada diriku saat ini. Teman-temanku hanya terdiam dan merasakan apa yang aku rasakan. Teman-temanku hanya bisa memberiku solusi kepadaku. Solusi-solusi dari temanku hanya sedikit yang yang bisa kuterima. Setiap aku pulang aku merasakan gelisah yang tiada hentinya. Aku merasakan mimpi burukku mulai memasuki dalam kehidupanku. Setelah beberapa hari aku merasa mulai membaik dan tidak merasakan gelisah dalam hidupku hingga lulus smp.
Aku lulus dari smp dan aku mulai mencari sekolah sma. Aku menemukan sma yang cocok denganku. Entah mengapa di sma tersebut membuatku untuk masuk di sekolah tersebut. Hari demi aku menjalani kegiatan sekolah dengan biasanya. Suatu hari di hari yang terik, aku merasa ada yang aneh pada siang itu dan mulai merasakan mimpi burukku selama ini. Tiba-tiba siang itu berganti menjadi malam yang gelap gulita. Aku hanya terdiam saat itu terjadi. Aku keluar dari rumah dan tidak ada siapa-siapa kecuali aku sendiri. Aku berjalan menyusuri jalan. Tiba-tiba aku melihat sesosok wanita dari kejauhan. Aku mendekati wanita tersebut. Ternyata dia adalah ibuku yang sudah meninggal. Aku melihat ibuku dengan rasa keatakutan. Aku melihat langsung ibuku kecelakaan yang mengenaskan saat aku masih kecil hingga aku mimpi buruk tentang ibuku yang mengalami kecelakaan yang mengenasakan. Sesosok ibuku itu mendekatiku. Aku langsung berlari menjauhi sosok tersebut. Ternayata nenek itu benar apa yang ia katakan. Sesosok ibu itu selalu mengejarku hingga aku tidak bisa berlari lagi . Aku hanya diam terpaku melihat sesosok ibuku. Aku masih teringat apa yang nenek tersebut katakan. Aku melihat mata itu dengan tatapan yang mengerikan. Aku beranikan diri dan langsung melawan sesosok tersebut. Aku dekati sesosok itu dengan keberanianku dan sosok tersebut mundur dan mundur menjauhiku. Tiba-tiba sosok itu pun hilang dan semua menjadi terang hingga aku tidak bisa melihat. Lalu aku terbangun dari tidurku dan aku tau itu hanya untuk memberanikan diriku untuk hidup dengan penuh keberanian.
Aku kerumah nenek itu. aku dekati nenek tersebut dan tiba-tiba benda tersebut keluar dari tubuhku. Aku melihat nenek tersebut menghilang seperti serpihan pasir yang berterbangan dan nenek tersebut bilang terimak kasih.
                                                       Selesai 
Nama: Syezar Herdian
Kelas: X2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar